GROSIR KAOS POLOS & KAOS MURAH

Gambar 1. Tampilan CodeVision AVR
Untuk memulai bekerja dengan CodeVisionAVR pilih pada menu File -> New. Maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

Gambar 2. Tampilan project baru
Pilih Project kemudian tekan OK, maka akan muncul kotak dialog berikut.

Gambar 3. Tampilan code wizard AVR
Pilih Yes untuk menggunakan CodeWizardAVR.
CodeWizardAVR digunakan untuk membantu dalam men-generate program, terutama dalam konfigurasi chip mikrokontroller, baik itu konfigurasi Port, Timer, penggunaan fasilitas-fasilitas seperti LCD, interrupt, dan sebagainya. CodeWizardAVR ini sangat membantu programmer untuk setting chip sesuai keinginan.
Pemilihan Chip dan Frekwensi XtallCodeWizardAVR digunakan untuk membantu dalam men-generate program, terutama dalam konfigurasi chip mikrokontroller, baik itu konfigurasi Port, Timer, penggunaan fasilitas-fasilitas seperti LCD, interrupt, dan sebagainya. CodeWizardAVR ini sangat membantu programmer untuk setting chip sesuai keinginan.
Langkah pertama dalam menggunakan cvAVR adalah membentuk sebuah project baru, dengan click create new project maka akan muncul pertanyaan apakah anda ingin memanfaatkan bantuan code wizard, pilih saja ok maka anda akan masuk pada code wizard. Langkah pertama yang harus dilakukan pada code wizard adalah memilih jenis chip mikrokontroller yang digunakan dalam project dan frekwensi xtall yang digunakan. Pemilihan chip dan frekwensi xtall dapat dilihat seperti pada gambar berikut.

Gambar 4. Tampilan pemilihan chip dan frekuensi X tall
Inisialisasi Port I/O
Inisialisasi Port berfungsi untuk memilih fungsi port sebagai input atau sebagai output. Pada konfigurasi port sebagai output dapat dipilih pada saat awal setelah reset kondisi port berlogika 1 atau 0, sedangkan pada konfigurasi port sebagi input terdapat dua pilihan yaitu kondisi pin input toggle state atau pull-up, maka sebaiknya dipilih pull up untuk memberi default pada input selalu berlogika 1. setiap port berjumlah 8 bit, konfigurasi dari port dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Pengaturan konfigurasi dapat dilakukan perbit, jadi dalam satu port dapat difungsikan sebagi input dan output dengan nilai default nya berbeda-beda. Gambar 5. menunjukkan seting konfigurasi pada port a dengan kombinasi input dan output yang berbeda-beda defaulnya.
Gambar 5. Tampilan pemilihan port I/O
Inisialisasi Serial untuk mode RX interrupt

Gambar 6. Tampilan inisialisasi serial
0 komentar:
Show Hide CommentsPosting Komentar